Papua, bagi sebagian besar traveller pasti sangat menginginkan pergi menuju kesana karena disana banyak sekali kekayaan yang digali. Banyak sekali destinasi wisata yang dikunjungi di Papua sebutlah Raja Ampat yang sangat terkenal sekarang ini. Cartenz Pyramid salah satu Seven Summits dunia berada di ujung timur Indonesia. Namun, banyak sekali kendala untuk mengunjungi Papua, masalah medan dan juga akomodasi yang sangat sulit dan mahal.
Rabu malam tanggal 12, saya dan tim menuju bandara Soekarno Hatta untuk terbang menuju Papua menggunakan maskapai nasional. Untuk menuju kesana kami harus transit sebanyak dua kali di Makassar dan Biak, dan jarak yang di tempuh lebih dari 2000 mil, itupun harus melewati 2 zona waktu karena letak Papua yang berada di zona waktu Indonesia Timur.
Hampir 6 jam perjalanan menggunakan pesawat, perjalanan yang sangat melelahkan untuk mencapai ibukota Papua. Jetlag, itu pertama kali yang kami rasakan saat tiba di Bandara Sentani karena perjalanan panjang kami. Apalagi ini merupakan pengalaman saya naik pesawat dengan jarak tempuh yang jauh, sungguh mengesankan bisa mengunjungi tanah Papua. Sesampainya di Sentani pandangan pertama sungguh di luar dugaan, sebagai pintu gerbang pertama kondisi Bandara Sentani sungguh semrawut bahkan WC pun tidak ada air.
Setelah bertemu dengan Mas Bara yang merupakan pendamping kami dari Rakata Adventure dijelaskan kalau ada perubahan jadwal lagi karena pesawat yang akan kami tumpangi terjadi beberapa kendala dan salah satunya adalah cuaca yang tidak menentu dan sulit diprediksi. Akhirnya yang seharusnya kami pergi ke Dekai harus mengalihkan perjalanan menuju Wamena itupun masih terkendala dengan cuaca.
Tanah Papua masih menyimpan berjuta-juta keindahan dibalik eksotisme dan kerasnya kehidupan disana. Akan tetapi itu tidak menghalangi kami untuk mengeksplor keindahan bumi Cendrawasih. Salam Indonesia....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar