Setelah makan siang, kami memutuskan untuk pergi mengunjungi salah satu monumen Perang Dunia ke 2 yang terletak di areal militer milik Rindam XVIII/Cendrawasih TNI-AD yang letaknya di Ifar Gunung, Sentani. Dari hotel kami menggunakan taksi untuk pergi menuju Monumen Mc Arthur, turun di Pojok kami menggunakan motor ojek untuk meneruskan perjalanan kami. Sesampainya di depan Gapura Rindam XVII/Cendrawasih, kami harus menyerahkan KTP untuk dititipkan kepada Provost TNI-AD.
Kami melewati komplek militer, dan tampak para prajurit TNI sedang berdiri rapi nampaknya akan ada apel sore. Mereka dengan perlengkapan lengkap layaknya sudah siap bertempur membela negara, saya melemparkan senyuman sebagai salam pada para prajurit. Jalan naik cukup curam, karena letaknya berada di daerah Pegunungan Cyclops yang merupakan barisan pegunungan di Papua. Monumen Mc Arthur tepatnya berada di bukit Makatur, kami pun harus membayar Rp 12.000 sebagai tiket masuk Monumen McArthur. Lumayan banyak pengunjung yang hanya sekedar foto-foto dan menikmati sore dengan berbincang-bincang dengan kawannya ada pula yang jogging.
Turun sedikit menuju bukit di bawah monumen, di sana bisa menikmati pemandangan Danau Sentani yang sangat luas dan Bandara Sentani. Angin sore hari yang semilir menambah nikmat pemandangan tersebut, tiba-tiba awan mendung gelap dan angin mulai bertiup. Di depan kita terlihat hujan lokal, di mana hanya beberapa daerah di kawasan tersebut yang terkena hujan. Papua masih sering terjadi fenomena hujan lokal, karena kontur alamnya serta masih tinggi tingkat vegetasinya.
Sejarahnya, daerah di sekitar monumen McArthur dulunya merupakan Markas Besar Tentara Sekutu Pasifik Barat Daya. Di mana di daerah Sentani merupakan pusat komando Tentara Sekutu sebelum merebut Filipina dari tangan Jepang yang selanjutnya menyerang Iwojima. Di Sentani dulunya terdapat Armada AU Sekutu, Armada Laut Ke-6 Amerika, AD Amerika, terdapat tulisan di Monumen McArthur yang menjelaskannya. Sekarang daerah tersebut selain menjadi Markas TNI-AD juga terdapat perumahan militer hingga ke timur.
Monumen Mc Arthur sendiri masih kurang perawatan karena masih banyak terlihat sampah di sekitarnya karena hanya tersedia 2 tempat sampah di depan pusat informasi. Saat sore jika lapar akan sulit untuk mencari makanan/minumana sebab sangat jauh dan kita berada di atas bukit.
Mari kita lestarikan peninggalan bersejarah di Indonesia, karena negeri ini memiliki banyak kisah menarik untuk digali. Salam Indonesia!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar