Kamis, 18 Agustus 2011

Jakarta : Awal mimpi kami

Cerita ini bermula ketika Kami ke Jakarta untuk memenuhi panggilan wawancara ACI, sebuah program yang mengakomodir para pecinta traveling untuk keliling Indonesia, gratis. Ya, kami kandidat 750 besar. Cukup bersyukur, karena dari puluhan ribu peserta kami berdua lolos 750. Kondisi Jacob yang kala itu terserang flu berat tidak menghalangi langkah kami ke Jakarta untuk memenuhi panggilan wawancara. Tiket bus-pun dipesan. Berangkatlah kami ke ibukota.

12 Jam perjalanan. Dengan kondisi Jacob yang suhu tubuhnya berkisar 39 derajat celcius. Cukup berat.

Kami menginap di kawasan Jakarta selatan, tempat sanak saudara si Jacob tinggal. Satu hari setelah sampai di Jakarta kondisi Jacob tidak berangsur baik. Malah, semakin buruk. Padahal, keesokan harinya adalah wawancara.

25 Juli 2011

Wawancara kami dimulai setelah jam makan siang. Langkah kaki yang tak sama semangatnya seperti biasa mengayun pelan menuju angkutan nomor 08 yang akan membawa kami ke daerah terminal lebak bulus. Dari sana kami harus oper bus lagi menuju kawasan warung buncit, dimana kantor detik berada.

Waktu wawancara tiba. Kami mendapat nomor 344 dan 345. Setelah berbagai proses pengisian data, pengambilan gambar, dan foto tiba saatnya yang ditunggu, wawancara. Setelah menunggu kurang lebih 1.5 jam tibalah kami untuk wawancara. Bersyukur, kami masuk berdua.

Berbagai macam pertanyaan dilontarkan oleh ketiga juri.

Seingat saya...

Ceritakan diri kamu....

Tempat mana yang pengen kamu kunjungi...

Dan sebagainya...

Sewaktu pengisian data memang kami memasukkan blog yang sama. Yakni blog ini.. Otomatis juri tahu kami memang menjalin kasih...

Ada pertanyaan, “bagaimana bila hanya salah 1 dari kalian yang lolos program ini? “ dengan logat jawa saya yang kental sayapun menjawab, gapapa, kami santai kok. Karena tujuan kami traveling bukan pacaran, tapi menyebarkan virus cinta Indonesia melalui keindahan alamnya. Dan sayapun mulai bercerita kalau kamipun tidak jarang solo traveling, bukan sepenuhnya solo traveling sih tapi traveling dengan kawan masing-masing" J

Dan yang paling saya ingat adalah ketika mereka bertanya... apa kekurangan Jacob ketika traveling?

Jujur ini pertanyaan sulit, karena bagi saya selama kami menjelajah, dia selalu melindungi saya. Tidak ada hal negatif tentang dia. Bahkan ketika saya mengeluh selama perjalanan dia terus menyemangati saya..Akhirnya karena dipaksa menjawab oleh juri itu saya jawab.. Jacob cuma kurang uang... Sambil bercanda saya lontarkan pernyataan itu.. Spontan ketiga juri tertawa... Sungguh wawancara yang jauh dari perkiraan saya. Wawancara siang itu justru seperti sharing yang penuh dengan canda tawa...

Tibalah hari pengumuman 60 besar...Tepatnya kemarin, tanggal 18 agustus 2011.

Saya tidak terpilih. Tapi saya bersyukur, karena orang yang saya sayangi masuk ke 60 besar. Ya, Jacob terpilih.

senangnya, saya bisa mengatakan hal positif kpd mrk tentang si Jacob, krn utk mengatakan hal negatif ttg dia, trlalu sulit bagi saya

Saya 100 persen tidak kecewa mengapa tidak terpilih, bagi saya, paling tidak usaha kami ke Jakarta tidak sia-sia karena Jacob masuk ke 60 besar. J

Ketika peserta lain dengan bangganya bercerita tentang pengalaman divingnya, sementara Jacob cuma bisa snorkeling.. Ketika orang lain bermuluk-muluk untuk memilih Raja Ampat, dan Jacob cuma memilih Alas Purwo, Banyuwangi. Jacob, aku mulai mengerti mengapa mereka memilih kamu. Saya bangga kamu masuk ke dalam 60 besar dan diberi kesempatan menjelajah sudut terindah negeri ini. Kamu mencintai alam apa adanya, dan kamu pantas. Lakukan yang terbaik untuk ini. Perjalananmu sudah di depan mata. Beri kawan-kawan pembaca blog ini virus lagi.. untuk mencintai negri, saya akan menunggu kamu dan dengar cerita-ceritamu. I will always support you till the end.



Dari Joanne untuk Jacob dan kawan-kawan rubbertramp :D

Cherioooooo 

1 komentar: